Arni juga menyoroti pentingnya melestarikan kerajinan tradisional seperti menenun dan anyaman, yang menjadi bagian dari warisan pengetahuan lokal. Ia menambahkan, “Pengetahuan ini harus dipahami dan diwariskan agar tetap hidup dalam masyarakat.”
Workshop ini melibatkan perwakilan perempuan muda dari delapan desa, yakni Banua Martinus, Batu Lintang, Rantau Prapat, Apan, Banua Ujung, Pulau Manak, Lengan Baru, dan Manua Sadap. Selain itu, hadir pula undangan dari SMA N 1 Embaloh Hulu, SMPN 3 Embaloh Hulu, Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Martinus, dan PD AMAN Kapuas Hulu.
Melalui kegiatan ini, diharapkan generasi muda Kapuas Hulu dapat mengambil peran lebih besar dalam melindungi lingkungan, memperjuangkan keberlanjutan ekosistem, dan memitigasi dampak perubahan iklim demi masa depan yang lebih baik.