Dirinya mengungkapkan bahwa perlu adanya penelitian dan kajian yang dilakukan mengenai alasan kredibel apa yang menyebabkan penurunan partisipasi pemilih. Ia membuka kesempatan berbagai pihak untuk menyampaikan masukan untuk bisa dijadikan bahan evaluasi ke depan.
“Kalau kemudian ada satu lembaga atau KPU melakukan kajian atau penelitian komprehensif, mungkin 6 bulan atau 1 tahun lamanya untuk mengecek semua variabel, baru kita akan mendapatkan alasan-alasan yang sangat kredibel apa saja yang menyebabkan tingkat partisipasi pemilih di seluruh Indonesia itu menurun untuk bahan evaluasi di tahun 2029,” jelasnya.
Ia pun menambahkan bahwa alasan mengenai tidak tersebarnya surat pemberitahuan kepada para pemilih tidak terlalu bisa dijadikan acuan menurunnya jumlah pemilih. Terlebih dengan adanya partipasi media lokal dan tim pemenangan pasangan calon sudah mendahului KPU untuk mensosialisasikan hari pemilihan kepada para pemilih.
“Kalau begitu, apakah kita nyatakan bahwa TV atau media memiliki rating yang rendah? Bukan menjadi alat sosialisasi yang cukup untuk menyapa publik? Kalau ini menjadi alat yang penting untuk menyapa publik, itu lebih besar daya dorongnya yang tidak hanya undangan atau surat pemberitahuan kepada publik,” ucapnya. (mro)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id