Toha mendorong Bawaslu untuk meningkatkan pengawasan terhadap praktik serangan fajar, yang sering dilakukan pada malam atau dini hari sebelum pemungutan suara. Menurutnya, pengawasan ketat akan mempersempit ruang gerak pelaku politik uang.
Ia juga menekankan pentingnya pelibatan masyarakat dalam mengawasi dan melaporkan praktik politik uang. “Masyarakat harus menolak dan melaporkan pihak-pihak yang mencoba memengaruhi pilihan mereka dengan uang. Serangan fajar adalah perusak demokrasi yang harus dilawan bersama-sama,” ujarnya.
Legislator asal Daerah Pemilihan Jawa Tengah V itu mengingatkan bahwa politik uang adalah ancaman besar bagi keadilan dan demokrasi. Oleh karena itu, Bawaslu, penyelenggara pemilu, dan masyarakat harus bekerja sama untuk menciptakan Pilkada yang bersih, jujur, dan adil.
“Jangan sampai pesta demokrasi lima tahunan kita tercoreng karena praktik politik uang. Ini adalah tanggung jawab bersama untuk menjaga integritas pemilu demi masa depan bangsa,” pungkas Toha.(rfn)