Rupiah Melemah, Warga RI Malah Berburu Dolar: Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Kurs Dollar terhadao Rupiah Sepanjang Tahun 2024. Sumber: https://kursdollar.org/grafik/USD/

JAKARTA – Tahun 2024 menjadi tahun penuh dinamika bagi nilai tukar rupiah. Mata uang Garuda mengalami fluktuasi yang signifikan, bahkan sempat menyentuh angka Rp16.400 per dolar Amerika Serikat pada pertengahan tahun. Pelemahan ini memengaruhi harga barang impor dan memberikan tekanan besar pada perekonomian domestik. Namun, di tengah kondisi tersebut, muncul fenomena unik: banyak warga Indonesia justru aktif mengoleksi dolar AS.

Fluktuasi nilai tukar rupiah sepanjang tahun 2024 mencatat tren pelemahan, terutama setelah libur panjang Idulfitri pada April 2024. Nilai tukar rupiah sempat mencapai Rp16.107 per dolar AS, dan pada Juni kembali melemah hingga Rp16.400. Situasi ini mengingatkan pada masa-masa krisis tahun 1998 dan 2020.

Menurut Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, pelemahan rupiah dipicu oleh faktor eksternal, termasuk pergeseran preferensi investor global ke Amerika Serikat pasca kemenangan Donald Trump dalam pemilu presiden AS. “Dolar AS menguat secara luas karena adanya perubahan politik di Amerika Serikat, dan ini berdampak signifikan pada nilai tukar rupiah,” ujar Perry.

Data menunjukkan bahwa di tengah pelemahan rupiah, banyak warga Indonesia mulai mengalihkan simpanannya ke dolar AS. Simpanan berjangka dalam valuta asing (valas) melonjak dari Rp323,4 triliun pada September 2024 menjadi Rp335 triliun pada Oktober 2024, mencatat kenaikan 3,9%.