Antisipasi Bahaya Leptospirosis di Wilayah Pelabuhan Perikanan, BKK Kelas I Pontianak Gelar Sosialisasi

Kepala BKK Kelas I Pontianak, dr. Mokhamad Zainul Mukhorobin. Foto: Bennydiktus untuk Faktakalbar.

Di Indonesia, leptospirosis ditularkan melalui urine hewan seperti tikus, anjing, babi, sapi, dan kambing, yang mengandung bakteri Leptospira.

Bakteri ini masuk ke tubuh manusia melalui luka terbuka, hidung, mulut, atau mata setelah kontak dengan air atau tanah yang terkontaminasi.

Gejalanya meliputi demam, sakit kepala, lemah, nyeri betis, serta mata dan kulit yang menguning. Dalam kondisi parah, leptospirosis dapat menyebabkan pembesaran hati dan kerusakan ginjal.

Mokhamad Zainul Mukhorobin mengimbau agar seluruh pemilik kapal dan nelayan lebih peduli terhadap kesehatan dan sanitasi di kapal perikanan.

“Pada momentum ini, BKK Kelas I Pontianak mengajak para stakeholder lainnya untuk mengedukasi nelayan di sekitar pelabuhan perikanan melalui sosialisasi dan lomba kapal sehat. Nanti kita akan memilih beberapa kapal yang memenuhi kelayakan dari sisi kesehatan hingga keselamatan pelayaran,” ujarnya.

Dengan adanya kegiatan sosialisasi ini, diharapkan nelayan dan pemilik kapal di Pelabuhan Perikanan Kalimantan Barat dapat lebih memahami pentingnya menjaga kebersihan kapal dan keselamatan pelayaran.

Leptospirosis adalah ancaman nyata yang bisa dicegah dengan tindakan yang tepat dan edukasi yang menyeluruh. (RD).