Antisipasi Bahaya Leptospirosis di Wilayah Pelabuhan Perikanan, BKK Kelas I Pontianak Gelar Sosialisasi

Kepala BKK Kelas I Pontianak, dr. Mokhamad Zainul Mukhorobin. Foto: Bennydiktus untuk Faktakalbar.

PONTIANAK – Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) Kelas I Pontianak bekerja sama dengan UPT Pelabuhan Perikanan Provinsi Kalimantan Barat menggelar sosialisasi mengenai Pengendalian Vektor Kesehatan Kapal di Pelabuhan Perikanan Provinsi Kalimantan Barat, Kamis (17/10/2024).

Kegiatan ini dihadiri oleh pemilik kapal perikanan dan para nelayan, dengan fokus pada pentingnya menjaga sanitasi kapal, pengendalian vektor, serta penerapan prosedur keselamatan pelayaran untuk mencegah penyakit berbahaya seperti leptospirosis.

Kepala BKK Kelas I Pontianak, Mokhamad Zainul Mukhorobin, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN).

“Ini momentum untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan di masyarakat, khususnya pada nelayan dan pemilik kapal perikanan. Di BKK Kelas I Pontianak, kami mengadakan lomba kapal sehat khusus untuk pelabuhan perikanan,” ujar Zainul, Jumat (18/10).

Ia juga mengungkapkan bahwa kegiatan ini didasari oleh insiden di tempat lain yang diduga akibat Leptospirosis.

“Barangkali ini didasari oleh peristiwa di tempat lain, di mana karena keterbatasan atau kurangnya pemenuhan standar di kapal nelayan, terdapat kasus kapal yang terjangkit penyakit leptospirosis. Akibatnya, enam orang meninggal, 16 orang dirawat di rumah sakit, dan 14 orang lainnya dikarantina,” jelasnya.

Leptospirosis adalah penyakit akut yang bersumber dari hewan dan disebabkan oleh bakteri Leptospira.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan RI, penyakit zoonosis ini bisa menyebabkan kematian jika tidak ditangani dengan baik.