Sudirman melanjutkan, dunia usaha itu akan maju dan tumbuh jika pengusaha dengan pemerintah berkolaborasi serta bersinergi, karena para pengusaha muda itu biasanya menginginkan adanya regulasi yang lebih ringan atau deregulasi di bidang tertentu yang bisa mempermudah bisnis, seperti pajak, perizinan dan akses pendanaan.
“Dengan struktur kabinet Kementerian Ekonomi yang diumumkan oleh Presiden Prabowo Subianto tadi malam, kami optimis bahwa target pertumbuhan ekonomi 8 persen bisa dicapai,” ujar dia.
Di bawah Kemenko Ekonomi tugas berat untuk menyelesaikan berbagai tantangan ekonomi sudah di depan mata. Ia mengatakan, terutama kondisi Fiskal yang sedang mengalami tekanan untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi 8 persen belanja APBN 2025 saja sebesar Rp3.613,1 triliun, diproyeksikan akan ditopang oleh penerimaan negara yang diprediksi mencapai Rp3.005,1 triliun.
“Artinya ada potensi defisit lebih dari Rp600 triliun dan berpotensi akan menjadi penambah hutang negara, belum lagi jatuh tempo hutang untuk tahun 2025 sekitar Rp800 triliun, jadi kabinet ekonomi harus sudah bekerja keras untuk menghadapi tantangan ini,” jelas Sudirman.
Belum lagi soal digitalisasi dan teknologi, dimana pengusaha muda sering kali bergerak di sektor teknologi dan digital. Tentunya, mereka mengharapkan kebijakan yang mendorong transformasi digital, inovasi serta pengembangan infrastruktur teknologi yang akan mempermudah mereka bersaing di pasar global.
Menurut Sudirman, kesempatan kerjasama dengan pemerintahan yang baru sangat-sangat di butuhkan banyak pengusaha muda, yang melihat adanya potensi untuk bekerja sama dengan pemerintah, baik dalam proyek-proyek infrastruktur, digitalisasi atau inovasi sektor lainnya. Kabinet yang pro bisnis dapat membuka lebih banyak peluang bagi mereka.
Oleh karena itu, kabinet yang baru diharapkan bisa tetap menjaga stabilitas ekonomi dan politik, karena struktur kabinet ini dianggap mencerminkan kestabilan politik dan ekonomi. Ia menambahkan, pengusaha muda menginginkan kepastian, bahwa pemerintah dapat menciptakan stabilitas yang diperlukan untuk pertumbuhan bisnis jangka panjang.
Menteri-menteri yang duduk di kabinet ini adalah kunci dan sinyal mengenai kemana akan dibawa arah kebijakan ekonomi serta politik negara.
“Dengan demikian, kabinet baru Bapak Presiden Prabowo Subianto diharapkan akan menjadi booster dan energi baru bagi para pengusaha muda Indonesia, khususnya Kalbar untuk memahami peluang dan tantangan bisnis ke depan yang semakin kompleks dan semakin cepat berubah,” pungkas dia.***