Syukri menjelaskan bahwa pembukaan perkebunan kayu untuk produksi biomassa akan mengakibatkan deforestasi, degradasi lahan, serta menghilangkan hak-hak masyarakat adat melalui perampasan tanah. Selain itu, ia menambahkan bahwa dampaknya akan merusak keanekaragaman hayati dan menciptakan sumber bencana baru di Kalimantan Barat dan Indonesia.
Menurut Syukri, pelaksanaan proyek biomassa ini akan semakin mengurangi hutan dan tanah yang menjadi sumber penghidupan masyarakat.
“Oleh karena itu, kami mendesak agar biomassa dihentikan dan dibatalkan sebagai salah satu sumber energi baru terbarukan karena dampaknya yang sangat luar biasa bagi masyarakat ke depan,” ujarnya.(amb)
