Harisson Tinjau Sosok,Salurkan Bantuan dan Pastikan Keselamatan Warga

“Hal ini penting agar tahapan pelaksanaan fisiknya tidak salah. Ada beberapa faktor yang menyebabkan banjir, antara lain yaitu pendangkalan sungai, alih fungsi lahan, seperti salah satunya perluasan perkebunan sawit di Kalimantan Barat yang menyebabkan berkurangnya daerah resapan air. Kami telah mengusulkan ke pusat untuk membuat master plan penanganan banjir Wilayah Sungai Kapuas, dari hulu sampai ke hilir. Kami berharap usulan ini disetujui oleh pusat untuk kajiannya terlebih dahulu. Dengan demikian, tidak hanya Balai, tetapi instansi lain juga bisa menggunakan kajian tersebut untuk menentukan langkah-langkah yang harus diambil dalam penanganan banjir.” Ujarnya.

 

Disisi lain, Muasdi, seorang sopir truk pembawa aspal ke Nanga Mahap, mengungkapkan dampak yang dirasakan akibat banjir yang terjadi di wilayah sosok ini. Ia berharap agar kedepannya banjir di daerah Sosok dan wilayah lain di Kalimantan Barat bisa cepat diatasi.

 

“Sudah dua hari dua malam kami di Sosok ini mengalami kemacetan dikarenakan banjir. Hal ini sangat mengganggu pekerjaan kami. Kami tidak bisa lewat, sehingga menambah biaya perjalanan, seperti makan dan minum, sedangkan uang jalan kami terbatas. Banjir ini sangat merugikan masyarakat. Kami berharap tidak ada lagi banjir-banjir seperti ini di masa mendatang.” pungkasnya.

 

Berdasarkan data dari BPBD Provinsi Kalimantan Barat merilis, kondisi banjir yang terjadi di Desa Sosok, Kecamatan Tayan Hulu, Kabupaten Sanggau, pada 17 Oktober 2024.

 

Banjir dilaporkan terjadi akibat luapan Sungai Sekayu dan Sungai Tayan yang melintasi Desa Sosok, yang dipicu oleh tingginya curah hujan mulai pukul 04.00 WIB pada tanggal 16 Oktober lalu, banjir hingga pukul 03.00 WIB cenderung makin naik. Beberapa dusun di wilayah Desa Sosok terendam banjir dengan ketinggian berkisar antara 1 meter hingga 4 meter.

 

Selain merendam perumahan penduduk, banjir juga merendam jalan poros sepanjang lebih kurang 1,5 km dengan ketinggian sekitar 100 cm. Kondisi ini menghambat akses transportasi dari Sanggau ke Pontianak dan sebaliknya, serta dari Sekadau ke Sintang, Melawi, dan Kapuas Hulu.

 

Pemerintah terus berupaya untuk menangani masalah banjir dan memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak. Diharapkan dengan adanya kajian komprehensif dan kerjasama antar instansi, permasalahan banjir di wilayah ini dapat diatasi secara efektif. (*rfk/Adpim)