FAKTA GRUP – Ratusan rudal balistik dan rudal jarak jauh Iran menghujani wilayah Israel pada Selasa 1 Oktober 2024 malam waktu setempat.
Sejumlah rudal berhasil menghantam Tel Aviv. Laporan dari beberapa media mengindikasikan bahwa lebih dari 400 rudal dan proyektil telah diluncurkan dari Iran ke Israel.
Garda Revolusi Iran (IRGC) mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal tersebut dan mengatakan bahwa itu merupakan balasan atas pembunuhan yang dilakukan Israel.
“Kami telah menargetkan jantung wilayah yang diduduki sebagai tanggapan atas pembunuhan para martir Haniyeh, Hassan Nasrallah, dan Nilforooshian (komandan IRGC),” ujar IRGC dalam pernyataannya.
IRGC mengancam jika rezim Zionis merespon operasi tersebut, maka akan menghadapi serangan kekerasan.
“Operasi yang kami lakukan didasarkan pada keputusan dari Dewan Keamanan Nasional Tertinggi dan dengan dukungan tentara,” kata IRGC dalam pernyataannya.
Sebelumnya, Amerika Serikat memiliki indikasi bahwa Iran sedang mempersiapkan serangan rudal balistik dalam waktu dekat terhadap Israel.
“Kami secara aktif mendukung persiapan pertahanan untuk mempertahankan Israel dari serangan ini. Sebuah serangan militer langsung dari Iran terhadap Israel akan membawa konsekuensi berat bagi Iran,” kata pejabat tinggi AS.
Peringatan tersebut muncul ketika Israel mengatakan bahwa mereka telah meluncurkan serangan darat di Lebanon untuk menargetkan milisi Hizbullah yang didukung Iran, yang pemimpinnya Hassan Nasrallah terbunuh dalam serangan udara Israel minggu lalu.
Tidak lama setelah peringatan tersebut, seorang juru bicara militer Israel mengatakan bahwa sistem pertahanan udara Israel sepenuhnya siap untuk menghadapi serangan apapun dari Iran, namun tidak ada ancaman yang teridentifikasi saat ini.