Program Proyek Perubahan ‘SIMPATI’ dan Aplikasi SimpatiFeria Resmi Dilaunching

 

“Pola sistem aplikasi SimpatiFeria itu, kita semua mulai dari bidan dan tenaga kesehatan yang membantu ibu-ibu hamil ada di pustu-pustu di desa,” jelasnya.

 

Lanjutnya, Jadi semua mereka tau sasarannya ada berapa jumlah ibu hamil di desa tersebut untuk dilakukan pengecekan di pustu, dan dari situ mereka menginput data-data.

 

“Ada enam kali pengecekan, jadi kami memakai istilah K1 sampai K6, untuk K1 pemeriksaannya harus ke Puskesmas Induk untuk dilakukan deteksi dini dulu,” terangnya.

 

Lanjutnya lagi, Setelah deteksi dini, ada ditemukan Patologis dan pisiologis, kalau pisiologis kita akan lakukan tahapan ke K2 sampai ke K6.

 

“Di K6 pun dokter akan kembali periksa melalui USG lagi karena untuk memastikan kondisi bayi apakah terlilit tali pusat, letak sungsang,” tuturnya.

 

Dirinya menambahkan, Jika setelah dilakukan pemeriksaan K1 sampai K6 terlihat adanya indikasi kegawat daruratan maka di aplikasi itu ada tanda merahnya.

 

“Jadi Aplikasi ini yang menjadi warning baik untuk tenaga kesehatan atau ibu hamil,” ungkapnya.

 

Menurut Feria, aplikasi ini bisa digunakan hingga ke plosok-plosok.

 

“kami juga sudah bekerja sama dengan Dinas Kominfo semoga signal sampai ke plosok-plosok,” imbuhnya.

 

“Saya berharap program Simpati dan Aplikasi SimpatiFeria bisa membantu masyarakat terkhusus untuk menyelamatkan ibu dan bayi,” harapnya.

 

“Untuk petugas kesehatan terutama untuk AKI dan AKB saya minta para bidan bisa menggunakan aplikasi ini, SimpatiFeria untuk selamatkan ibu hamil melalui persalinan aman dan pasti,” tukasnya.

 

Untuk diketahui, kegiatan Launching tersebut dihadiri oleh Bupati Ketapang, Forkopimda, PJ Sekda Ketapang, Staf Ahli Bupati, Kadis Kesehatan dr. Feria Kowira, para kepala OPD dan Para Camat serta tamu undangan lainnya. (AF)