“Wartawan harus jadi embun di tengah kemarau, artinya harus menyejukkan jika ada informasi panas yang dapat memecah belah maupun informasi hoax,” katanya.
Theo mengatakan,meskipun memiliki UU tersendiri dalam melaksanakan profesi, wartawan tidak boleh jumawa sehingga kebablasan dalam membuat karya tulis dengan mengkesampingkan kode etik jurnalistik.
“Ada rambu-rambu yang harus diikuti, agar kemerdekaan pers tidak bablas, dan pers punya peranan penting dalam mengawal Pilkada tentu dengan porsi masing-masing layaknya pihak-pihak lainnya,” jelasnya.
Theo mengajak agar semua pihak yang ada di Ketapang khususnya wartawan untuk bersama-sama mengawal pesta demokrasi agar berjalan adil, jujur dan berkualitas.
Ketua Pemuda Dayak Kabupaten Ketapang Yohanes Markus menilai pers menjadi bagian penting dalam menciptakan Pilkada yang sejuk dan damai. Harapanya mampu membuahkan pemimpin yang berkualitas.
Pihaknya meminta agar insan pers khususnya yang bekerja di Kabupaten Ketapang benar-benar mampu mengawal Pilkada agar berjalan aman dan damai. Media massa juga menjadi bagian penting sebagai penjernih informasi yang kini membanjiri media sosial.
“Tujuan kitakan Pilkada damai, siapa yang bisa menjembatani itu adalah salahsatunya teman-teman pers,” ucapnya.
Diskusi terfokus ini diisi oleh empat narasumber dari Polres Ketapang, Bawaslu Ketapang, Aliansi Jurnalis Ketapang dan Diskominfo Ketapang. Setelah mendeklarasikan Pilkada damai seluruh peserta membubuhkan tanda tangan mereka di sebuah sepanduk sebagai komitmen dalam mengawal Pilkada 2024 yang aman dan damai.(nfl)
Ikuti berita menarik lainnya di Google News FaktaKalbar.id