Faktor-faktor ini dapat menyebabkan stres dan kelelahan, sehingga penting untuk menemukan cara untuk membantu mereka mengatasinya dengan lebih baik.
“Asisten medis berhubungan langsung dengan pasien hampir setiap hari. Mereka memiliki banyak tanggung jawab dan mengalami banyak stres,” terang tim peneliti.
Para peneliti menggunakan kuesioner yang menilai delapan gaya komedi yang berbeda. Mulai dari humor yang ramah dan menyenangkan hingga ironi, sarkasme, serta sinisme. Kuesioner dinilai lebih komprehensif karena membedakan antara humor ringan dan gelap.
Asisten medis yang memakai gaya humor ringan cenderung lebih bahagia dan percaya diri di tempat kerja. Sebaliknya, mereka yang sering menggunakan sarkasme, membuat komentar sinis, atau menikmati kesalahan orang lain sering merasa kurang puas dan kurang kompeten.
Penelitian yang diterbitkan dalam BMC Primary Care menemukan jenis humor yang berbeda bekerja lebih baik dalam situasi yang berbeda. Sebagai contoh, asisten medis yang jenaka sering kali merasa lebih percaya diri dan lebih mungkin untuk menduduki posisi kepemimpinan.
Hal itu mungkin karena gaya humornya membantu mereka beradaptasi dengan berbagai skenario di tempat kerja, mulai dari menenangkan pasien yang cemas hingga memecahkan masalah secara kreatif.
“Penelitian ini juga memperingatkan agar tidak menggunakan sarkasme secara berlebihan. Meskipun mungkin terasa memuaskan saat ini, namun hal ini dapat menyebabkan jarak emosional dari pekerjaan dan penurunan motivasi dalam jangka panjang,” tukas peneliti.***