Meski Inggris mampu meredam serangan sayap Spanyol untuk sebagian besar pertandingan, mereka kesulitan menghadapi high pressing dan counter-pressing yang diterapkan oleh Spanyol. Inggris seringkali dipaksa untuk melakukan umpan langsung ke depan, yang mudah diantisipasi oleh lini belakang Spanyol.
Pergantian pemain yang dilakukan oleh pelatih Inggris, Gareth Southgate, mencoba memaksimalkan serangan di sisi kiri pertahanan Spanyol. Namun, koordinasi pertahanan yang kurang solid di babak kedua memberikan ruang bagi Spanyol untuk menciptakan peluang. Gol kedua Spanyol menjadi bukti ketidakkompakan pertahanan Inggris, dengan jarak antar lini yang renggang dieksploitasi oleh Fabian Ruiz dan Dani Olmo.
Dengan kemenangan ini, Spanyol mencatatkan prestasi impresif dengan 100% kemenangan sepanjang turnamen. Mereka juga menyapu bersih penghargaan individu, dengan Yamal sebagai pemain muda terbaik, Rodri sebagai pemain terbaik, dan Dani Olmo sebagai top skor. Bagi Inggris, kekalahan ini merupakan kegagalan kedua berturut-turut di final Euro setelah sebelumnya dikalahkan oleh Italia pada edisi sebelumnya.(ro)