“Belum. Kami lagi konsentrasi untuk mengisolasi data-data yang terdapat,” kata Nezar.
Ia juga mengatakan, untuk saat ini belum ada ancaman soal penghapusan data. “Ini cuma sejumlah data di-enkripsi, jadi, kami enggak bisa masuk ke sana,” ucapnya.
Permintaan tebusan kepada pemertintah ini menyusul gangguan pada Pusat Data Nasional yang berdampak pada beberapa layanan publik, Kamis 20 Juni 2024. Salah satu layanan yang terdampak adalah keimigrasian di Bandara.***