Akhmad juga memaparkan, Paloh dikenal dengan pantai-pantainya yang tenang dan panorama indah yang menarik banyak wisatawan lokal maupun mancanegara. Namun, kondisi pantai-pantai tersebut terancam oleh peningkatan sampah, puing, dan kontaminan di sepanjang garis pantai.
“Jika dibiarkan, pantai-pantai indah di Paloh akan secara bertahap mengalami degradasi dan kehilangan integritasnya sebagai ikon Paloh,” ungkapnya.
Kegiatan pembersihan pantai oleh MOP, WWF, melibatkan pengangkatan sampah dan puing-puing dari garis pantai, bertujuan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan aman bagi kehidupan laut serta para pengunjung pantai.
Ria Hayatunnur Taqwa, Wakil sekretaris Kwarda Kalimantan Barat menjelaskan bersamaan dengan peringatan Hari Penyu Sedunia, yang diperingati setiap tahun pada tanggal 23 Mei, didedikasikan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya konservasi penyu dengan mempromosikan upaya untuk melindungi habitat alaminya.
Inisiatif Messenger of peace dalam membersihkan Pantai Sei Belacan sejalan dengan tujuan Hari Penyu Sedunia tersebut dengan menyoroti pentingnya melestarikan ekosistem pesisir dan memastikan kelangsungan hidup penyu bagi generasi mendatang.
Setelah pembersihan pantai dilakukan Fokus pada penyu dan diskusi konservasi para partisipan kolempok masyarakat, ikut serta dalam melepaskan tukik yang telah disiapkan untuk dilepas kembali ke laut.(rfk/*r)