Dalam suratnya, dia juga menyebutkan bahwa Biden “memiliki kekuatan untuk menyerukan gencatan senjata yang langgeng, menghentikan pengiriman senjata ke Israel, dan mengondisikan bantuan.”
Akan tetapi, katanya, Biden malah mendukung dan melegitimasi tindakan Israel.
Surat itu juga merujuk pada Hari Nakba, istilah yang digunakan untuk menandai peringatan penerbangan dan pengusiran hampir 700.000 warga Palestina sebelum dan selama perang Arab-Israel tahun 1948 setelah berdirinya negara Zionis tersebut.
Pemerintah Biden mengatakan kepada Kongres AS pada Selasa bahwa mereka memiliki kesepakatan baru pengiriman senjata ke Israel senilai lebih dari 1 miliar dolar AS setara Rp16 triliun, kurang dari seminggu setelah AS menghentikan pengiriman karena operasi militer Israel di Rafah.
Paket baru itu akan mencakup potensi transfer amunisi tank senilai 700 juta dolar AS setara Rp11,14 triliun, kendaraan taktis senilai 500 juta dolar setara Rp7,95 triliun, dan mortir senilai 60 juta dolar setara Rp954 miliar.***