Perlu Fahami Perilaku Buaya Agar Terhindar dari Serangan

drh.Happy Ferdiansyah (dok pribadi)

TAHUN 2024 ini, kemunculan buaya dikawasan pemukiman warga kerap mewarnai pemberitaan di media, tak terkecuali viral di media sosial. Belum lagi kasus serangan buaya, yang berakibat cidera parah, kecacatan bahkan kehilangan nyawa manusia.

 

Pada bulan April saja, di Kabupaten Kubu Raya, persisnya di Tanjung Saleh dilaporkan terjadi serangan buaya terhadap seorang kakek yang tengah mengambil wudhu di parit depan rumahnya.Korban mengalami cidera parah pada bagian kaki. Kemunculan buaya juga terjadi kawasan pemukiman warga di Sungai Rengas.

 

Sementara itu di Kabupaten Sanggau, seorang ibu muda harus kehilangan kaki kanannya.Natalia nama korbannya, Saat pagi hari dan mandi di lanting, tiba-tiba saja diterkam buaya yang mencoba menariknya kedalam air. Korban berhasil selamat. Namun dilaporkan di Kabupaten Sanggau kerap terjadi serangan buaya hingga menimbulkan korban jiwa.

 

Masyarakat Kalimantan Barat yang banyak bermukim dikawasan sungai, parit hingga muara perlu memahami perilaku buaya agar terhindar dari serangan, atau menjadi korban. Untuk itu, faktakalbar.id meminta tanggapan drh. Happy Ferdiansyah, perihal maraknya serangan buaya dan bagaimana seharusnya masyarakat yang tinggal di sekitar habitat buaya mempelajari perilaku satwa ini agar bisa terhindar dari terkaman.

 

“Salah satunya, yaitu buaya muara cenderung tertarik dengan pergerakan mangsanya yang menimbulkan percikan di permukaan air. Kegiatan manusia seperti mendayung, berenang (dengan menggerakkan anggota gerak di permukaan air), mandi, mencuci, ataupun kegiatan/pergerakan lain yang menimbulkan percikan air, menjadi penarik perhatian buaya sehingga sangat berpotensi diserang,karena buaya mengira itu mangsanya.” Urai drh.Happy.

 

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id