PONTIANAK – Enam meriam karbit dengan warna-warni menarik bercorak khas Kota Pontianak dan Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) berjajar di tepian Sungai Kapuas di Gang Bansir III Kelurahan Bansir Laut Kecamatan Pontianak Tenggara.
Keenam meriam karbit itu berdentum secara silih berganti tatkala disulut oleh Pj Gubernur Kalbar Harisson, Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian dan Pangdam XII Tanjungpura Mayjen TNI Iwan Setiawan serta jajaran Forkopimda, menjadi simbolis dimulainya Eksibisi Permainan Tradisional Meriam Karbit, Selasa (9/4) malam.
Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian menerangkan, permainan meriam karbit ini rutin digelar dalam rangka memeriahkan Hari Raya Idulfitri di Kota Pontianak. Pada malam ini, terdapat 41 titik lokasi permainan meriam karbit dengan jumlah masing-masing antara lima hingga enam meriam karbit di sepanjang Sungai Kapuas, baik yang berada di wilayah Pontianak Timur maupun di Pontianak Selatan dan Tenggara.
“Harapan saya permainan ini menjadi event pariwisata Kota Pontianak dan menjadi agenda tetap kalender pariwisata. Mudah-mudahan memberikan multiplier effect bagi masyarakat Kota Pontianak,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, lanjutnya lagi, permainan meriam karbit adalah permainan tradisional masyarakat Kota Pontianak. Permainan ini sudah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2016 sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Kota Pontianak sehingga perlu terus dilestarikan.
“Tradisi permainan rakyat ini perlu terus dilestarikan sebagai kekayaan budaya yang dimiliki Kota Pontianak,” ungkapnya.
Menurut Ani Sofian, meriam Pontianak sangat berbeda dengan meriam di daerah lain. Meriam Pontianak terbuat dari kayu dengan ukuran 4 hingga 7 meter, dengan diameter 40 hingga 100 centimeter.
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id