PONTIANAK- Menanggapi aksi penolakan kedatangan Ustad Abdul Somad di Kabupaten Melawi, Pangeran Sri Negara Kesultanan Pontianak sekaligus Ketua Umum Pemuda Melayu (Persatuan Forum Komunikasi Pemuda Melayu, PFKPM) Kalimantan Barat, Syarif Machmud Alkadrie mengajak masyarakat untuk saling menjaga kondisifitas di Kalimantan Barat.
“Saya mengimbau kepada masyarakat untuk menciptakan kondusifitas di Kalimantan Barat. Mari lah kita bersama-sama, saling menjaga, saling bahu membahu sehingga tercipta harmonisasi antar umar beragama,” ujar Syarif Machmud, Jumat (1/3) malam.
Imbauan tersebut menyusul terjadinya penolakan kedatangan Ustad Abdul Somad (UAS) di Kabupaten Melawi, oleh sekelompok masyarakat. Bahkan, masyarakat tersebut sempat melakukan blokade jalan akses Melawi-Sintang.
Syarif Machmud bersama organisasi kemasyarakatan, seperti Pemuda Pancasila, Bala Komando, Melayu Bersatu, Matra, Kopyah Miring, Bodygard Bersholawat, dan organisasi kemasyarakatan lainnya mengajak masyarakat, khususnya di Kabupaten Sintang dan Melawi, untuk bersama-sama saling menghargai, sehingga tercipta situasi yang aman dan kondusif.
“Untuk saudara-saudara saya di Kabupaten Sintang dan Melawi, mari kita saling menghargai untuk menciptakan situasi yang aman dan kondusif. Jangan terprovokasi okeh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab. Serahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum,” pinta Machmud.
Hal senada juga diungkapkan Ketua Pemuda Pancasila Abriansyah. Ia mengajak seluruh masyarakat, khususnya di Melawi dan Sintang untuk bersama-sama menjaga ketertiban di Kalimantan Barat.
“Saudara-saudara di Sintang, Melawi, adalah saudara kita juga. Tolong saling menghargai antar umat beragama, tidak saling menyakiti. Kita tidak sedarah, tapi kita lebih dari saudara,” pungkasnya. (Noe)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id