Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden ternyata membuat pernyataan mengejutkan akhir pekan lalu. Sebagaimana dimuat Reuters, ia menyebut dirinya adalah seorang zionis, di depan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu.
Ini dikatakannya dalam kunjungannya ke Israel. Ia berkata “Saya tidak percaya seseorang harus menjadi Yahudi untuk menjadi Zionis, dan saya seorang Zionis”.Demikian dilansir faktakalba.id dari cnbc.
Biden sebenarnya tak memiliki darah Yahudi. Ia merupakan keturunan Katolik Irlandia.Namun ini bukan pertama kali ia mengatakan hal serupa. Menurut laman yang sama di masa lalu, ia kerap menyatakan ketertarikannya terhadap Israel.
Pernyataan Biden itu mendapat respons anggukan dari para politisi dan jenderal Tel Aviv. Ini diceritakan sumber pejabat AS yang menghadiri pertemuan tertutup itu, bahkan saat Gaza diblokade dan dibombardir dengan serangan dara Israel yang banyak memakan korban warga sipil.
Biden disebut menjadi salah satu “sahabat Israel” terkemuka, dalam politik AS. Sejumlah sumber lain mengatakan dalam sesi pribadi Biden dan Netanyahu dalam pertemuan itu, keduanya bahkan tidak menunjukkan ketegangan yang kadang-kadang muncul jika pemimpin negara bertemu.
Namun Biden mengajukan pertanyaan sulit kepada Netanyahu tentang “serangan yang akan datang” termasuk “sudahkah Anda memikirkan apa yang akan terjadi keesokan harinya?”. Ia bahkan menyampaikan keraguan apakah Israel belum mencapai tujuan akhir.
“Hubungan Biden dengan Israel tertanam kuat dalam DNA politiknya,” kata mantan perunding Timur Tengah yang menjabat enam menteri luar negeri di pemerintahan Demokrat dan Republik, Aaron David Miller, menanggapi.”Suka atau tidak, dia berada di tengah krisis yang harus dia atasi,” tegasnya.
Menurut seorang mantan pejabat AS, kesadaran Biden akan penganiayaan terhadap orang-orang Yahudi selama berabad-abad dan rekor jumlah insiden antisemitisme yang tertinggi di AS pada tahun lalu mungkin merupakan alasan mengapa Biden berpihak ke negeri Zionis itu. Apalagi setelah serangan Hamas 7 Oktober, yang menjadi insiden terburuk bagi Israel 80 tahun terakhir.
Namun jika dilihat ke belakang, selama 36 tahun menjabat di Senat, Biden adalah penerima sumbangan terbesar sepanjang sejarah dari kelompok pro-Israel, dengan menerima U$4,2 juta, merujuk database Open Secrets. Sebagai wakil presiden, Biden kerap menjadi penengah dalam hubungan sensitif antara Barack Obama dan Netanyahu, yang memang dikatakan kerap tak aker stal serangan ke Palestina.
Ikuti berita menarik lainnya di Google News FaktaKalbar.id