Petani swadaya merupakan bagian penting dalam rantai pasok kelapa sawit dan memiliki posisi strategis dalam menopang sawit berkelanjutan di Indonesia. Potensi perkebunan kelapa sawit yang dikelola oleh petani swadaya juga dimiliki oleh Kabupaten Kubu Raya. Akan tetapi, masih banyak pekerjaan rumah untuk meningkatkan peran petani swadaya untuk memastikan diterapkannya standar keberlanjutan.
Salah satu tantangan terkait petani swadaya di lapangan adalah legalitas lahan, sementara hal ini juga menjadi syarat sertifikasi keberlanjutan. Urusan legalitas ini menjadi perhatian Pemerintah Indonesia sehingga ada upaya pendataan dan pemetaan kepemilikan kebun sawit rakyat swadaya melalui instrumen STDB. Lewat STDB, pemerintah daerah bisa memiliki basis data yang lebih baik sebagai dasar pembuatan kebijakan dan program pendampingan perkebunan sawit rakyat yang berkelanjutan.
“Proses mendaftarkan lahan sawit kita melalui sistem STDB ini ternyata mudah. Kita cukup menyiapkan KTP, menunjukkan surat tanah kita,” jelas Suwarno, salah seorang petani sawit swadaya asal Desa Teluk Bayur yang ikut dalam percepatan registrasi STDB ini. Suwarno menambahkan bahwa dia mendapat bantuan dari tim JARI lewat proyek USAID SEGAR dalam melakukan pemetaan di lapangan untuk membuktikan sawit yang ia tanam benar-benar berada di tanah miliknya, bukan di kawasan hutan ataupun tanah milik orang lain.
Suwarni, seorang ibu, warga Desa Teluk Bayur lainnya, yang juga ikut menjadi petani sawit di Teluk Bayur, menyampaikan harapannya. “Semoga dengan terbitnya STDB ini, para petani sawit swadaya mendapatkan banyak kemudahan dalam mengurus berbagai bantuan guna meningkatkan sumber penghidupan kami,” katanya.
Pemerintah Kabupten Kubu Raya berkomitmen menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan pada semua sektor, termasuk perkebunan. “Kami membuka diri untuk bekerjasama dengan mitra pembangunan. Pada tahun 2023 ini, Kubu Raya menargetkan 1.000 petani swadaya melakukan registrasi STDB. Kami berterima kasih kepada USAID SEGAR dan JARI Indonesia Borneo Barat karena telah menyumbang lebih dari 50% pencapaian STDB ini,” ungkap Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kubu Raya, Elfizar Edrus. (rfk*r)