Pontianak- Sejatinya, Sabtu (13/5) kemarin Komite Olah Raga Indonesia (KONI) Kota Pontianak melaksanakan Rapat Kerja (Raker) yang diikuti 43 anggota/pengurus cabang olah raga.Namun Raker tersebut harus berubah judul menjadi Halal Bi Halal insan olah raga Pontianak saja.
Pasalnya, usai ceremonial pembukaan kegiatan dan ketika baru dimulai pleno, sudah dihujani interupsi peserta yang menyatakan kalau pelaksanaan Raker melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KONI terkait Rapat Kerja. Materi rapat kerja yang terdiri dari laporan dan program kerja seharusnya sudah disampaikan kepada peserta tujuh hari sebelum pelaksanaan. Namun fakta nya materi tersebut baru diterima sesaat peserta registrasi di hari pelaksanaan.
Ir. Mei Purwowidodo, mantan Ketua KONI Kota Pontianak sebelumnya, dan kini sebagai salah satu anggota Dewan Kehormatan menyatakan, karena secara telak AD/ART dilanggar, maka Raker tidak dapat dilanjutkan. “Ini sebagai pembelajaran bagi pengurus KONI Kota Pontianak, untuk jangan mengabaikan hal-hal yang prinsip yakni AD/ART.
Setelah menerima interupsi dan masukkan dari beberapa peserta, akhirnya skorsing waktu 5 menit yang diminta pimpinan sidang untuk berembuk dengan Ketua KONI Kota Pontianak, Nanang Setiobudi dan Panitia Pelaksana Raker, diputuskan Raker KONI Kota Pontianak 2023 tidak dilanjutkan dan diganti menjadi Halal Bi Halal. Raker yang beragendakan Pleno dan sidang komisi akan dijadwal ulang. Jadilah hari itu diisi dengan pemaparan dari Disporapar,KONI Provinsi, Diknas dan Forum CSR Kota Pontianak.
Memang pada pukul 08:30 WIB, Pembukaan/ceremonial Raker KONI Kota Pontianak dibuka oleh Walikota Pontianak, Ir.Edi Rusdi Kamtono, MM.MT, di Hotel Harris. Dihadiri Ketua DPRD Kota Pontianak, Satarudin, Ketua KONI Provinsi Kalbar, Fachrudin D Siregar, Polresta dan KODIM.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono berharap sinergitas antara Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak dengan stakeholder terus terjalin dalam mewujudkan prestasi olahraga di Kota Pontianak. Hal itu sejalan dengan cita-citanya untuk menjadikan Pontianak sebagai Sport City.
“Dengan sinergi antara Pemkot Pontianak dan stakeholder olahraga lainnya, seperti atlet, pelatih dan federasi olahraga, dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan olahraga dan peningkatan prestasi,” ujarnya.
Ia juga meminta kepengurusan KONI Kota Pontianak bisa memberikan nuansa baru bagi kemajuan olahraga di Pontianak. Oleh sebab itu, dibutuhkan keseriusan inovasi dan kreativitas untuk memanfaatkan potensi yang ada.
“Dengan potensi yang ada beserta seluruh cabang olahraganya diharapkan Pontianak bisa menjadi kota berkonsep sport city,” ungkapnya.
Edi mengatakan bahwa Kota Pontianak memiliki cabang-cabang olahraga (cabor) unggulan. Oleh karenanya cabor-cabor itu perlu digali potensinya agar lebih berkembang dan mampu bersaing di tingkat nasional bahkan internasional. Untuk itu, harus ada program-program yang mampu melahirkan atlet berprestasi, tidak hanya tingkat Kota Pontianak maupun Provinsi Kalbar, akan tetapi nasional hingga internasional. Tanpa menyampingkan cabor lainnya karena memang semua cabor itu penting.
“Cabor yang berprestasi ini memiliki sarana dan pelatih yang mumpuni sehingga lebih mudah untuk mencetak prestasi yang berkelanjutan dan tidak putus,” jelas dia.
Kepada ketua-ketua cabor, dia berpesan agar mereka mampu berkreativitas dan mengembangkan potensi atlet-atletnya untuk memajukan cabor yang dipimpinnya. Berbicara soal prestasi, lanjutnya lagi, memang tidak terlepas dari kolaborasi antara peran Dinas Pendidikan dan Disporapar. Misalnya menggelar kejuaraan Popda, O2SN dan lainnya. Belum lagi di lingkup perguruan tinggi, banyak juga digelar kejuaraan olahraga di kalangan mahasiswa.
“Hal ini bertujuan untuk mencetak bibit-bibit atlet unggulan yang diharapkan mampu mengukir prestasi setinggi-tingginya, tidak hanya di tingkat Kota Pontianak maupun Provinsi Kalbar, tetapi hingga nasional bahkan internasional,” kata Edi.
Pemkot Pontianak terus berupaya memfasilitasi dengan menyediakan dan melengkapi sarana prasarana fasilitas olahraga, termasuk mengajak masyarakat berolahraga dan mau bergerak untuk tubuh yang lebih sehat.
“Saya berharap KONI bisa berinovasi meski dengan kondisi anggaran yang terbatas,” imbuhnya. (rfk)