Dijelaskan pula, dengan bekal teknik membaca Al-Qur’an yang sudah mumpuni dua peserta tersebut pantas menjadi juara namun memang harus lebih banyak mengikuti kegiatan lomba seperti ini sebagai uji kemampuan diri santri. “Memang MTQ harus rajin berlatih dan menjaga kondisi suara. Misalkan ada lomba bisa langsung bertanding dan sudah siap,” jelasnya.
Sementara itu Ketua Kafilah Porseni NU PWNU Kalbar, Drs. H. Ahmad Faruki, M.Pd, menyampaikan rasa bangganya atas perolehan gelar kali ini Terima kasih kepada pembimbing yang tak bosan memberi ilmu tilawah yang memang tidak semua orang bisa.
“Tambahan poin untuk prestasi Kontingen Kalimantan Barat. Kami sedang mendongkrak kejuaraan dari berbagai bidang agar agenda porseni kedepannya bisa siap dan meraih juara lebih banyak lagi,” pungkas H. Faruki. (rfk).