Tower Mangkrak Bermasalah Untan Terbakar

Sejak pukul 10:49 kebakaran, hinggan pukul 16:00 asap tebal masih terus mengepul.Asap berasal dari kolong bangunan (foto:rudi)

*Asap Tebal Warna Kuning Ngepul dari Kolong Bangunan

Pontianak-  Kepanikan tiba-tiba saja menerpa warga Pontianak,Senin (29/8),berawal sekitar pukul 10:49 WIB.Tower atau gedung mangkrak dibelakang RS Untan, persisnya dibelakang Kamar Bedah terbakar. Asap tebal berwarna kuning mengepul dan membumbung tinggi. Sejak itu raungan sirine kendaraan pemadam kebakaran, ambulan hilir mudik .Hingga pukul 16:30 kesibukan pemadaman masih berlangsung.

Faktakalbar.id yang langsung memantau kebakaran besar itu menyaksikan bagaimana kesibukan tim pemadam kebakaran.Belum lagi kepanikan petugas Rumah Sakit Untan dan pengunjung rumah sakit,terlebih pasien, pasalnya gedung yang sudah “belumut” (terbengkalai,tak terawat) itu persis berada dibelakang Rumah Sakit Universitas Tanjung Pura (Untan), lebih tepat lagi berbatasan dengan kamar bedah.

Salah seorang pegawai Untan yang enggan menyebutkan namanya,ditemui disekitar lokasi kejadian menyebutkan, kalau memang ada petugas yang diperintah untuk melakukan bersih-bersih dikawasan tersebut,terutama kayu-kayu perancah pondasi gedung. Namun yang terjadi justru malah melakukan pembakaran material kayu. “Memang ada disuruh bersihkan kayu-kayu dibawah bangunan ini.Tapi ini malah dibakar,” ucapnya.

Faktakalbar.id juga menemukan tumpukkan material selain kayu bekas terbakar persis dekat kolong bangunan,diduga sumber titik api dari tumpukkan material dan sampah yang terbakar tersebut.Pihak kepolisian dalam pengamanan lokasi kejadian,juga membenarkan perihal info adanya kegiatan membersihkan kawasan tersebut dan kemudian menimbulkan kebakaran.

“Kita dapat info tersebut dan kini kita masih mencari pihak yang diinfokan melakukan pembersihan dengan cara membakar,” ujar seorang petugas yang minta tidak disebutkan identitasnya,disela-sela kesibukkannya mengamankan tempat kejadian perkara. Bunyi letupan-letupan kayu yang terbakar dari bawah kolong gedung jelas terdengar, walaupun sebenarnya kayu-kayu perancah dibawah kolong bangunan itu dalam keadaan basah.