Pontianak– Sebanyak 24 Etnis Se-Nusantara yang berada di Provinsi Kalimantan Barat melaksanakan Upacara Pengibaran Bendera Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (HUT RI) Ke-77 tahun, dengan menggunakan pakaian adat khas daerah masing-masing dihalaman Rumah Adat Suku Dayak atau Rumah Radank,Jalan Sutan Syahrir Pontianak,Rabu (17/8).
Upacara Pengibaran Bendera Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 77 Kemerdekaan Republik Indonesia ini diinisiasi oleh Ikatan Keluarga Lemhanas (IKAL) Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan (Taplai) Kalimantan Barat Angkatan 2 dan Perkumpulan Merah Putih (PMP) yang merupakan wadah 24 Organisasi Etnis Se-Kalimantan Barat.
Selain melibatkan Ikal Taplai Lemhanas RI Kalbar Angkatan 2, PMP Kalbar, Upacara Upacara Pengibaran Bendera Peringatan HUT RI Ke-77 ini juga melibatkan unsur Pemuda Lintas Etnis, Organisasi Kepemudaan, Mahasiswa serta perwakilan Pelajar.
Sebagai Pembina Upacara Ketua Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Profesor Chairil Effendi, Pembaca Tekls Proklamasi, Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalbar, Ir Jakius Sinyor, pembaca Undang-Undang Dasar 1945 Edi Suhairul dari Paguyuban Jawa Kalimantan Barat (PJKB) yang juga Ketua Ikal Taplai Lemhanas RI Kalbar Angkatan 2.
Kemudian sebagai pembacaan Ikrar Kebangsaan, Ketua Ikatan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) H Burhan, Kemudian Pembaca Doa adalah Ketua Perkumpulan Warga NTB (PW NTB) Kalbar, H. Muhamad M Yasin.
Seusai Pelaksanaan Upacar Bendera, Ketua MABM Kalimantan Barat, Prof Chairil Efendi mengatakan, Indonesia sudah mengalami penjajahan bertahun-tahun lamanya, dengan perjuangan yang mengorbankan berbagai hal, oleh sebab itu kemerdekaan yang saat ini ada harus disyukuri dan dijaga.
“Kemerdekaan saat ini kita harus jaga dan bermakna untuk anak bangsa saat ini, perjuangan kita tidak mudah, dan yang dipersatukan ada 17 ribu pulau, ada 700 lebih bahasa, ada seribu lebih bahasa, ada ribuan budaya dari berbagai suku, dan mungkin itu sesuatu yang mustahil bagi negara lain, tapi Alhamdulillah hingga hari ini dapat dipertahankan persatuan itu,” ujarnya.
Ia bersyukur di Peringatan HUT RI tahun ini bisa melaksanakan Upacara Pengibaran Bendera secara mandiri bersama semua elemen masyarakat lintas Etnis, Agama, Lintas generasi sehingga semagkin mempererat Persatuan dan Kesatuan Bangsa.
Sementara itu Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalimantan Barat, Jakius Sinyor menyatakan pelaksanaan upacara Kemerdekaan di Rumah Radakng ini menunjukkan semangat persatuan dari berbagai etnis yang ada di Kalimantan Barat.
“Apel pagi hari ini, rumah Radakng menjadi ruang rumah saya rasa itu bentuk kebersamaan kami, kita di Kalbar sudah tidak melihat lagi kita dari kelompok mana, agama dan suku, bahwa kita semua merupakan bagian dari Indonesia, dan pada hari ini, kita perlihatkan hari ini wujud Indonesia itu,” ungkapnya.
Pada pelaksanan upavara tampak para peserta upacara terlibat berbaris rapi dengan menggunakan pakaian khas daerahnya masing-masing, ada yang menggunakan pakaian khas Melayu, Dayak, Bugis, Nias, Madura, Tionghoa, Batak, Jawa, Palembang, Toraja, Papua, Aceh, dan masih banyak lagi.
Selain itu tampak juga barisan Mahasiswa Universitas Tanjungpura (UNTAN) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Resimen Mahasiswa (Menwa), Pemuda Pancasila (PP), Ikatan Pemuda Dayak Kalbar (IPDKB), Pemuda Paguyuban Jawa Kalbar (PPJKB) dan organisasi Kepemudaan lainnya.
Setelah Upacara selesai dilaksanakan, seluruh paguyuban lintas etnis pun mendeklarasikan komitmennya untuk senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan Kalimantan Barat.
“Bahwa diatas segala perbedaan kami bersyukur dan bersatu untuk menjaga keragaman dan kekayaan yang ada di tanah air Indonesia”
“Bahwa dengan semangat dan rasa bangga sebagai bangsa Indonesia kami bersumpah menjaga dan mempertahankan persatuan dan kesatuan negara Indonesia”
“Bahwa dengan bangga, terhadap sejarah perjuangan para pejuang kemerdekaan Republik Indonesia dan keutuhan NKRI, kami selalu siap sedia, merawat, memelihara, serta memperjuangkan 4 pilar kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhineka tunggal Ika dan NKRI,,”
“Atas nama masyarakat Kalbar yang merupakan bagian dari NKRI, kami menolak segala bentuk intoleransi dan paham radikal di Kalbar,” ujar seluruh Peserta. (r/humas Ikal Taplai)