BSPJI PONTIANAK DAMPINGI IKM TINGKATKAN KUALITAS PRODUK

Pendampingan dalam bentuk konsultansi dilakukan terhadp IKM guna tingkatkan kualitas produk (foto: baristan)
*Bantuan Pendanaan Melalui Program DAPATI
Kementerian Perindustrian melalui Balai Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Pontianak terus mendorong pelaku industri kecil dan menengah (IKM) berkontribusi dalam upaya meningkatkan kemampuan IKM dalam pengembangan dan penerapan teknologi industri.
Program ini memberikan bantuan pendanaan berupa sebagian biaya yang diperlukan untuk pelayanan jasa konsultasi teknis yang pelaksanaannya dilakukan oleh Balai Besar/Balai Standardisasi Industri guna mengatasi permasalahan yang dihadapi IKM dalam rangka meningkatkan efisiensi, produktivitas, nilai tambah, daya saing, dan kemandirian industri.
Salah satu langkah strategis yang telah dijalankan Kementerian Perindustrian dalam meningkatkan kapabilitas sektor IKM adalah melalui kegiatan konsultansi dan bimbingan teknis. Kegiatan ini dilaksanakan lewat program dana kemitraan peningkatan teknologi industri (DAPATI).
Skema pendanaan DAPATI adalah 75% diambil dari APBN melalui BSKJI dan 25% sisanya merupakan pembiayaan oleh IKM itu sendiri. Pelaksanaan program ini melalui kegiatan konsultansi dan bimbingan pemanfaatan optimalisasi teknlogi untuk meningkatkan efisiensi proses dan produktivitas di industri. Sehingga diharapkan kedepannya akan menghasilkan produk berkualitas dengan nilai tambah lebih tinggi yang berujung pada peningkatan daya saing industri dan produknya.
Dalam pelaksanaan program DAPATI yang pertama yang dilakukan oleh BSPJI Pontianak, pada tahun 2022 telah melakukan konsultansi DAPATI untuk perbaikan kualitas produk yaitu pada IKM Galang Sari, Desa Galang, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat.
IKM Galang Sari merupakan industri kecil pengolahan hasil budidaya nanas yang merupakan komoditas yang banyak dihasilkan dari kecamatan sungai pinyuh terutama desa galang yang Sebagian besar masyarakatnya sebagai petani buah nanas. Permasalahan yang dihadapi oleh IKM Galang Sari yaitu masa simpan produk yang tidak dapat bertahan lama.
Setelah dilakukan pengujian di BSPJI Pontianak didapatkan hasil bahwa nilai cemaran mikroba masih diatas Standar Nasional Indonesia (SNI).
Melalui program DAPATI ini BSPJI Pontianak bekerjasama dengan IKM Galang Sari membuat solusi dengan menggunakan metode “Hot Filling”, Metode ini merupakan salah satu varian teknologi pengolahan dan pengawetan dengan panas yang telah terbukti efektif, terutama untuk produk pangan berasam tinggi (nilai pH < 4.6), sehinga diharapkan mampu menghasilkan produk yang tetap aman (awet) disimpan pada suhu ruang lebih lama.
Dalam kegiatan bimbingan yang dilakukan pada tanggal 10 Agustus 2022 di Rumah Produksi IKM Galang Sari, Kepala Balai Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Pontianak (BSPJI Pontianak) yang diwakili oleh Bapak Farid Salahudin menjelaskan bahwa melalui program DAPATI ini diharapkan dapat memberdayakan IKM melalui optimalisasi pemanfaatan teknologi industri guna menyelesaikan kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi IKM sehingga dapat meningkatkan efisiensi, produktivitas, nilai tambah, daya saing, dan kemandirian industri.
Dengan adanya program DAPATI ini ketua IKM Galang Sari, Bapak Soleh berharap produk olahan buah nanas yang IKM Galang Sari dapat menjadi oleh-oleh khas Kabupaten Mempawah dengan kualitas produk yang baik dan dapat disimpan dalam waktu yang lama. “Dengan adanya kegiatan ini diharapkan hasil setelah dilakukan metode ini ada perubahan,sehingga dapat memenuhi standar pangan yang sudah ditetapkan,” ungkap Soleh.(r/adv)