Seorang pilot Angkatan Udara membawa sebuah pesawat di sebelah jet tempur di bawah Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) selama latihan militer di perairan dan wilayah udara di sekitar Taiwan. (Foto: via Reuters)
CHINA pada hari Rabu (10/8) mengukuhkan kembali ancamannya untuk menggunakan kekuatan militer untuk membuat Taiwan yang berpemerintahan sendiri di bawah kontrolnya, di tengah ancaman latihan militer China yang telah meningkatkan ketegangan antara kedua pihak hingga ke level tertinggi dalam beberapa tahun ini. Demikian seperti dilansir dari VoA Indonesia.
Pernyataan Kantor Urusan Taiwan di Kabinet dan departemen beritanya itu muncul menyusul penembakan rudal selama hampir sepekan serta serangan ke perairan dan wilayah angkasa Taiwan oleh kapal-kapal perang dan pesawat-pesawat angkatan udara China.
Tindakan tersebut telah mengacaukan penerbangan dan pelayaran di kawasan yang penting bagi rantai pasokan global itu, mendorong kecaman keras dari AS, Jepang dan negara-negara lainnya.Sebuah pernyataan China dalam versi bahasa Inggris menyebutkan Beijing akan “bekerja dengan kesungguhan terbesar dan mengerahkan upaya terbaik untuk mencapai reunifikasi secara damai.”
“Tetapi kami tidak akan meninggalkan penggunaan kekuatan, dan kami memiliki opsi untuk mengambil semua langkah yang diperlukan. Ini untuk berjaga dari campur tangan asing dan semua aktivitas separatis,” kata pernyataan itu.