Menkeu: Tahun Depan, Indonesia Tidak Akan Rasakan Booming Harga Komoditas

Menkeu RI Sri Mulyani: APBN 2023 Dirancang Fleksibel Hadapi Gejolak Perekonomian Global (Twitter/setkabgoid)

JAKARTA — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, berkah dari lonjakan harga komoditas tidak akan terasa lagi pada tahun depan. Hal ini, katanya, akan berimbas kepada penurunan pendapatan negara.Demikian seperti dilansir dari VoA Indonesia.

“Karena tahun ini windfall profit yang berasal dari komoditas sangat tinggi. kita memproyeksikan dari sisi pajak, kita mendapatkan Rp279 triliun penerimaan pajak yang berasal dari komoditas. Ini mungkin tidak akan berulang atau tidak akan setinggi ini pada tahun depan,” ungkap Menkeu dalam telekonferensi pers, usai Sidang Kabinet Paripurna, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (8/8).

Ia mengatakan, dari sisi bea cukai, negara mendapatkan penerimaan yang mencapai Rp48,9 triliun, terutama minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) pada tahun ini. Penerimaan itu akan menurun tahun depan. Harga minyak dunia juga diperkirakan akan melemah pada level USD90 per barel pada tahun depan, dari semula USD95 hingga di atas USD100 per barel pada tahun ini.

Harga-harga komoditas lainnya pun, ungkap Sri, juga akan mengalami pelemahan, termasuk batu bara yang saat ini harganya bertengger di level USD244 per ton. Pada tahun depan, harga batu batu bara diperkirakan turun menjadi USD200 per ton. Harga CPO juga diperkirakan akan anjlok di bawah USD1.000 per ton pada tahun mendatang.

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id

advertisements