Sudah 6 Bulan Enam ABK Asal Indonesia Tersandera di Kapal MV Sky Fortune

MV Sky Fortune dan salah seorang awak kapalnya. (Twitter @maimeichil)

Nurharsono menegaskan pemerintah Indonesia bisa menuntut pertanggungjawaban pemilik kapal untuk segera melunasi hak-hak keenam ABK dari Indonesia tersebut. Dia menilai KBRI Manila lambat menangani kasus mereka karena sudah tujuh bulan mereka belum berhasil dipulangkan ke Indonesia.

Untuk mencegah kasus pekerja migran Indonesia di luar negeri bermasalah, Nur menyarankan pemerintah memperkuat pengawasan di semua lini, termasuk daerah-daerah basis perekrutan. Kemudian memaksimalkan sosialisasi bagaimana prosedur yang benar untuk bekerja di luar negeri.

Kasus penyanderaan enam ABK asal Indonesia di kapal MV Sky Fortune itu terungkap setelah anak dari salah satu ABK tersebut bercerita melalui Twitter Rabu lalu. Individu yang diidentifikasi sebagai seseorang bernama Mei dan menggunakan akun @maimeichil itu meminta bantuan agar ayahnya dan kelima teman ayahnya yang disandera di atas kapal selama tujuh bulan dan tidak digaji bisa segera dilepaskan.

Crew di kapal serta kami para keluarga telah melapor kepihak KBRI Manila untuk meminta bantuan kepulangan namun sampai sekarang belum mendapat tindakan, serta kami telah melapor ke ITF (Internasional Transport Workers Federation) untuk membantu mendapatkan gaji.

Mei menjelaskan mereka sudah di kapal itu sejak Januari lalu dengan kondisi kapal sudah tidak layak Para awaknya kekurangan air bersih, makan seadanya, dan belum digaji. Para awak itu dan keluarga mereka sebenarnya sudah melapor ke KBRI Manila.

Menurut Mei, ayahnya dan kelima temannya bergabung menjadi ABK di kapal MV Sky Fortune sejak 5 Januari 2022. Namun pada 19 Januari, kapal itu menabrak terumbu karang sehingga bocor sehingga sebagian muatan beras yang ada di kapal tersebut terendam air.

Dia menambahkan pemilik kapal menyalahkan semua kru Indonesia karena kapten kapal berasal dari Indonesia. Mulanya mereka dijanjikan akan dibayar gajinya dan dipulangkan setelah selesai bongkar muat kargo beras, tapi komitmen itu dilanggar.

Sebelas ABK lainnya yang diketahui berasal dari Filipina, Myanmar, dan China dilaporkan menerima gaji. (r/voa)

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id